Postingan

Perubahan yang Luar Biasa, Kamu Siap?

Gambar

My Story

Gambar
  Harapan Baru Empat hari berlalu dan aku masih terbaring lemah disalah satu bangsal rumah sakit dengan cairan infus yang masih menggantung dan pihak rumah sakit memberitahukan bahwa aku harus dioperasi, hal ini membuatku semakin takut. Aku takut jika nanti operasi yang dijalankan untuk mengeluarkan salah satu organ tubuh dan tidak berhasil dengan sempurna maka aku akan cacat seumur hidupku. Namun jika tidak dilakukan maka aku akan menderita dengan terus menahan sakitnya seumur hidup, sebuah pilihan yang sulit bagiku dan keluargaku. Aku hanya bisa menangis sedang ayahku bahkan hampir tak pernah datang menemuiku di rumah sakit. Hanya ada kakakku yang dengan setia terus menemaniku setiap dia pulang dari kampusnya, dan juga beberapa orang keluarga dari ibuku yang sering datang bergantian untuk menjaga dan merawatku di rumah sakit. Dengan perasaan yang hampir putus asah dan mulai hilang semangat hidup, aku berusaha untuk tetap bisa sembuh dan segera pulang. Untuk bisa sedikit menghibur dir

My Story

Gambar
Bait Pertama Lembar Pembuka Ini kisahku sepenggal cerita tentang kisah hidupku, lahir dari keluarga sederhana dengan kehidupan serba pas-pasan. Aku jalani hidup dengan segala protes keras kepada Tuhanku, mengapa aku terlahir kedunia jika perih yang terus kurasakan. Mengapa aku harus berkorban jika pada akhirnya setiap pengorbananku tidak pernah ada artinya. Sungguh ironi sebuah kehidupan, menempah hatiku menjadi sekeras batu. Tidak ada airmata walau perih menyayat jiwaku. Keluarga sederhana dengan dua orang saudara kandung dan tiga orang saudara kandung tapi tak seibu. menjadi satu-satunya putri didalam kehidupan ayahku, yang masih patuh pada hukum meski harus mendapatkan balasan yang tak sebanding dari patuhnya dia terhadap hukum. Melawan bukan tugasnya, menaati itu menjadi perintah yang membodohinya. Lalu apa salahku?, mengapa aku pun harus hidup dengan kebodohan yang sama. Hari ini langit mulai kelabu, bumi terlihat pucat pasih dan setetes demi setetes butiran hujan mulai membasahi